TEORI ORGANISASI
1. Pengertian Komunikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi sering dilakukan yang merupakan
kebutuhan yang mendasar bagi setiap manusia. Komunikasi secara verbal (lisan)
terjadi pada saat seseorang dengan orang lain saling menyampaikan
pesan/berdekatan , tetapi apabila berada dalam jarak yang jauh dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa cara untuk berkomunikasi. Istilah komunikasi dalam
bahasa Inggris yakni communication. Pada dasarnya, secara etimologis kata
komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communication yang bersumber pada
kata communis berarti milik bersama atau membagi merupakan suatu proses yang
bertujuan untuk membangun pengertian dan kebersamaan sedangkan secara
terminologis, kata komunikasi merujuk pada proses penyampaian suatu pernyataan
oleh pihak satu kepada pihak lain. Pengertian Komunikasi merupakan suatu proses
ketika seseorang dengan orang lain saling menyampaikan informasi dari satu
pihak ke pihak lain/banyak pihak agar dapat terhubung dengan lingkungan
sekitarnya.
Pengertian serta fungsi Komunikasi
Menurut Buku Psikologi Komunikasi. Komunikasi
Merupakan sebuah Interaksi atau proses tanya jawab yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dan dengan Komunikasi tersebut kita membentuk saling
pengertian menumuhkan persahabatan,memelihara kasih sayang,menyebarkan pengetahuan,dan
melestarikan peradaban.
Pada dasarnya, komunikasi dilakukan secara verbal oleh kedua belah pihak
agar dapat dimengerti. Komunikasi dapat terjadi apabila ada persamaan antara
penyampaian pesan dengan penerima pesan. Tanpa adanya bahasa verbal antara
kedua belah pihak, komunikasi masih dapat digunakan dengan pergerakan badan dan
menunjukkan sikap tertentu, seperti menggelengkan kepala, mengangkat bahu dan
tersenyum. Cara ini biasanya disebut sebagai komunikasi nonverbal.
Pengertian Komunikasi
menurut para ahli
·
William J. Seller menyatakan bahwa Pengertian Komunikasi adalah proses
dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
·
Raymond Ross menyatakan bahwa Pengertian Komunikasi adalah proses
menyortir, memilih dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu
pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator.
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan dasar bagi setiap orang untuk
berinteraksi dengan orang lain dan berperan penting dalam sehari-hari. Setiap
kesempatan dan waktu, kita akan selalu berkomunikasi dengan orang lain
dimanapun kita berada baik lingkungan perusahaan pemerintahan maupun swasta dan
lingkungan sosial. Komunikasi antar manusia bukan hanya saling berbicara,
menyapa ataupun menulis, komunikasi dimaksudkan tentang bagaimana kita memahami
orang lain sebenarnya sehingga kita bisa saling memahami dan mengerti apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain kemudian dimanfaatkan untuk
kepentingan bersama.
Kebanyakan orang biasanya menjadikan komunikasi sebagai alat semata tanpa
berupaya untuk bisa melihat dan memahami orang lain lebih seutuhnya. Komunikasi
yang tidak efektif terjadi karena ketidaksesuaian antara fakta dengan apa yang
diucapkan/diinginkan, sehingga semuanya berjalan tanpa tujuan dan arah. Apalagi
apabila kita berada dalam suatu lingkungan ataupun organisasi yang di dalamnya
memiliki bermacam individu dengan sifat/karakter yang berbeda-beda pula serta
tingkat pemahaman dan pendidikan yang juga berbeda. Karena itu, kemampuan dalam
berkomunikasi menjadi salah satu bagian penting untuk dapat bekerja sama dengan
orang lain.
Komunikasi yang efektif dapat terjalin dengan baik apabila kedua belah
pihak saling mengakui kekurangan dan kelebihan orang lain serta mengerti
kelemahan orang lain. Oleh karena itu, segala hambatan dapat diatasi dengan
baik, segala macam ego dalam diri kita dapat dihilangkan sehingga hanya ada
keinginan untuk bisa saling memahami orang lain seutuhnya tanpa ada pamrih yang
lain. Setelah itu, rasa saling percaya antar individu dalam suatu lingkungan
akan tercipta dengan baik sehingga segala hambatan/tantangan dapat diatasi dan
terjalin kerjasama yang baik. Sebab setiap individu mempunyai semangat yang
sama dalam membangun dan membantu orang lain. Dengan komunikasi yang efektif,
hubungan antar individu akan berkembang menjadi hubungan yang bermanfaat bagi
diri sendiri maupun orang lain serta saling menguntungkan antar sesame
individu.
Pada Pengertian Komunikasi, terdapat lima tingkatan komunikasi atau konteks
dalam berkomunikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Komunikasi massa dapat diartikan
sebagai jenis komunikasi yang ditujukan pada ruang lingkup yang lebih besar
dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya yang dilakukan melalui sebuah perantara
yakni media elektronik maupun media cetak, sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara sesaat dan serentak.
2. Komunikasi organisasi dapat diartikan
sebagai jenis komunikasi yang dilakukan memiliki ruang lingkup lebih besar.
Komunikasi terjadi dalam penerimaan dan pengiriman berbagai informasi
organisasi dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Selain
itu, jenis komunikasi ini banyak dari tiap individunya yang memberikan pendapat
yang berbeda, karena informasi yang disampaikan dari masing-maing individu
memiiki makna yang berbeda.
3. Komunikasi kelompok dapat diartikan
sebagai jenis komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu
kelompok, misalnya dalam sebuah organisasi dengan jumlah anggotanya
sedikit. Jenis komunikasi ini dilakukan lebih dari dua orang tetapi memiliki
ruang lingkup yang kecil, dimana setiap individu mempunyai pandangan dari
setiap informasi yang sampaikan.
4. Komunikasi antarpribadi dapat
diartikan sebagai jenis komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain
yang bersifat personal. Jenis komunikasi ini dilakukan dengan cara bertatapan
muka oleh dua orang namun terkadang tidak dilakukan secara tatap muka. Selain
itu, jenis komunikasi seperti ini lebih efektif karena kita dapat berinteraksi
satu sama lain dan saling menyampaikan sebuah pesan.
5. Komunikasi intrapribadi yaitu jenis
komunikasi yang terjadi pada diri seseorang berupa proses dalam pengolahan
informasi melalui sistem syaraf dan panca indera manusia. Jenis komunikasi ini
dilakukan oleh satu orang saja, misalnya seolah olah kita sedang berkomunikasi
dengan diri sendiri atau mengkhayal.
2.
Unsur
- Unsur Penting Dalam Komunikasi
Komunikasi
antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan
kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau
didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini
bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Unsur-unsur penting dalam komunikasi adalah dengan
adanya : sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik.
Dalam
Buku Psikologi Sosial Pengertian Unsur unsur dalam komunikasi
adalah Adanya orang yang menyampaikan informasi yang sering disebut Komunikator
dan ada orang yang menerima informasi yang disampaikan oleh komunikator yang
disebut komunikan.apa yang disampaikan itu berwujud
informasi,pengetahuan,pemikiran ataupun hal hal lain dan ini yang disebut
sebagai pesan atau message dalam komunikasi. Unsur-unsurnya sebagai berikut :
Komunikator(Penyampai), Message, Media, Komunikan.
1. Sumber
Adalah pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau decoder.
2. Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
1. Sumber
Adalah pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau decoder.
2. Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
3.
Media.
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4.
Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
5. Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982)
6. Umpan Balik.
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.
Dalam ilmu komunikasi juga dikenal beberapa macam tipe komunikasi. Joseph A. DeVito seorang professor komunikasi di City University of New York dalam bukunya Communicology membagi komunikasi atas empat macam yaitu : komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.
Unsur-Unsur Komunikasi
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
2. Komunikator
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
- Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
-Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
- Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
-Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
3. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
4. Channel/ Saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
5. Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Dari segi sasarannya, komunikasi ditujukan atau
diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi
massa.
6. Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses
komunikasi
1)Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
1)Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
2)Prosedur mencapai effect yang dikehendaki menurut
Wilbur Schraam, yaitu:
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
3. Bagaimana Menyalurkan Ide
Melalui Komunikasi
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan
solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun
si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil
seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik
yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar
mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya
proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu
mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
Ide (gagasan) => Si
Sender
Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
Penyaluran
(Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja
sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina
koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan
tujuan organisasi.
Agar tercapai
koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya
komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan
kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah
rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil
akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan
adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan
individual.
Pengambilan keputusan
juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir
dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari
adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau
lingkungan organisasi.
2.
Cara penyaluran ide melalui komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
- Ide (gagasan) oleh
sender.
- Perumusan yaitu
dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
- Penyaluran (transmitting) yaitu
penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
- Tindakan yaitu
tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
- Pengertian yaitu
kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
- Penerimaan yaitu
ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina kerjasama
dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi
organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan
organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu
sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif
mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan
dengan tepat juga.
Komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan
informasi antara satu orang dengan orang yang lain. Sebagai makhluk sosial
manusia pasti melakukan komunikasi agar dapat berinteraksi satu dengan lainnya,
oleh karena itu komunikasi saat erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk
sosial.
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses
komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
a. Hambatan
Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang
memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan
pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi,
akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi
dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.
b. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses
penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi
atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas,
akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Hambatan semantik dibagi menjadi 3, diantaranya:
1. Salah pengucapan
kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
contoh: partisipasi menjadi partisisapi.
2. Adanya perbedaan
makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama.
Contoh: bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki).
3. Adanya pengertian
konotatif
Contoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing
adalah binatang berbulu, berkaki empat. Sedangkan secara konotatif, banyak
orang menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia, bersahabat dan
panjang ingatan.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.
c. Hambatan
Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah
pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik
komunikator maupun komunikan.
Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang
efektif, yaitu :
1. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar.
Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang
kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin
kita dengar.
2. Mengabaikan
informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai
sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan
informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal,
kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang
berbeda.
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika
persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini
bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang
berarti lain bagi orang yang berbeda.
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai
dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai
arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti
satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal
nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak
melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang
berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh
emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk
menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan
diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat
kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
III.
Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi
1. Membuat suatu
pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan komunikasi serta
komunikan yang akan dituju.
2. Meminimalkan
gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus berusahadapat membuat
komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan sehingga
penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
3. Mempermudah
upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan, Cara dan waktu
penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan dengan baik agar mengahasilkan
umpan balik dari komunikan sesuai harapan.
Sumber :
https://nurlailatulrmd.wordpress.com/2013/05/16/hambatan-hambatan-komunikasi/
5.
KLASIFIKASI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Teori
komunikasi adalah satu pandangan
dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk
sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan
Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan
kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang
beberapa teori komunikasi akan dibuat. Terdapat dua aspek utama yang
dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian
yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejadian
seperti teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi
komunikasi contohnya radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer
telah menghasilkan ide untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi
terhadap individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan
politik dunia, memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga
menimbulkan propaganda dan pendapat umum. Seterusnya gperkembangan
perindustrian seperti perminyakan dan perkapalan menuntut betapa perlunya
komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar
mencapai maksud atau tujuan organisasi tersebut. Aspek kedua ialah dari sudut
kajian di mana para pelajar berminat untuk mengkaji bidang-bidang yang
berkaitan dengan komunikasi seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial
mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap kesan tayangan animasi kepada
anak-anak , propaganda dan dinamik kelompok. penjelasan atas politik dunia
seperti menganalisa propaganda Nazi yang mampu mempengaruhi pendengar sehingga
mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya kajian awal penyelidik atas perindustrian
yang pada separuh abad ke-20 tertuju kepada memenuhi keinginan sektor pemasaran
untuk mengetahui komunikasi dengan lebih dekat setelah pengiklanan menunjukan
kepentingannya. Oleh karena itu, bidang komunikasi mengambil langkah dan maju
kedepan setelah berlakunya pengembangan dari sudut teknologi komunikasi,
perindustrian dan politik dunia serta kajian-kajian yang telah dilakukan.
Sehingga bidang komunikasi menjadi bidang pengkajian yang baru dan mula
diminati oleh banyak orang. Namun, bidang yang menjadi asas kepada bidang
komunikasi ialah bidang-bidang sains sosial seperti sosiologi,
pendidikan, psikologi sosial, pengurusan, antropologi dan psikologi.
komunikasi
lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada
jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua
orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat,
berpidato.
komunikasi
lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan
dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya
karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
Komunikasi
tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan
dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan
menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh
penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat
elektronik, dan lain sebagainya. komunikasi tulisan juga dapat melalui
naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi
naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar,majalah.
KOMUNIKAS
VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan
pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk
setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
Komunikasi nonverbal adalah
proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi
wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan
gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi
"tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan
komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa
isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal
karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong
sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda
dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal
ataupun nonverbal.
JENIS
- JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL :
KOMUNIKASI
OBJEK
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan
pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya,
walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya
orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik.
Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian
cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari
penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan
sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman,
menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan,
dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan
tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat
menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun
negatif.
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari
penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas,
banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Gerakan
tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau
gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan
sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu
kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk
mengilustrasikan atau menjelaskan
sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul
meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya
percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan
Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang
Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga
tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh
atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan
seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap
orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal,
dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
Jarak
intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Jarak
personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
Jarak
sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
Jarak
publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah
unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari
hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara,
keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan
lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm",
"e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong
unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus
dihindari.
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan
ruang, jarak, temperatur, penerangan,
dan warna.Proses komunikasi dalam suatu o r g a n i s
a s i harus memberi kemungkinan dalam empat
arah yang berbeda, kebawah, ke atas, horizontal
dan diagonal.
Komentar
Posting Komentar