Pengertian Komunikasi & Contoh Komunikasi Efektif & Kasus Organisasi
1.Definisi komunikasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal
dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti
sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna,
“commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita
mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Manusia di dalam
kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan
kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi
sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam
kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan/karyawan.
Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa
latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama,
komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan
aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya
yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi
maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan
yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun
1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau
tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang
tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi
menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti,
cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling
melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu
komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory
terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli
dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh
buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian
komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalahs ebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi.
Definisi pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata
dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak
hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga yang
disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau
salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses
komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami
komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang
menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan
manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi
tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat
tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat
tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya
menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang
melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian
disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh
orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem
syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat
menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi,
maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru.
Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara
berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
2. Komunikasi Efektif
Saluran komunikasi formal biasanya mempengaruhi
efektifitas komunikasi dalam dua cara. Pertama, liputan saluran formal semakin
melebar sesuai perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Sebagai contoh,
komunikasi efektif biasanya semakin sulit dicapai dalam organisasi yang besar
dengan cabang cabang yang menyebar. Kedua, saluran komunikasi formal dapat
menghambat aliran informasi tingkat tingkat organisasi. Sebagai contoh,
karyawan lini akan selalu mengkomunikasikan masalah masalah pada mandor mereka
dan bukan pada manajer pabrik. Keterbatasan ini mempunyai kebaikan (seperti
menghindarkan manajer atas dari kebanjiran informasi), tetapi juga mempunyai
kelemahan (seperti menghindarkan manajer atas dari informasi yang seharusnya
mereka peroleh).
Struktur wewenang organisasi mempunyai pengaruh yang
sama terhadap efektifitas organisasi mempunyai pengaruh yang sama terhadap
efektifitas organisasi. Perbedaan kekuasaan dan kedudukan (status) dalam
organisasi akan menentukan pihak pihak yang berkomunikasi dengan seseorang
serta isi dan ketepatan komunikasi. Sebagai contoh, percakapan anatara direktur
perusahaan dengan karyawan akan dibatasi formalitas kesopanan, sehingga tidak
ada pihak yang berkehendak untuk mengatakan sesuatu yang penting.
Komunikasi juga seringkali tidak efektif dengan adanya
kekuatan kekuatan dari luar yang menghambatnya.
3.Kasus Pada Organisasi
Disini saya akan menuliskan kasus dalam organisasi yang pernah
saya alami, sebelum membahas kasus organisasi yang pernah saya alami saya akan
menjelaskan pengertian dari sebuah organisasi itu sendiri, Organisasi merupakan
suatu interaksi dan kerja sama antar individu individu/kelompok yang terus
berkembang dan teratur sehingga membuat suatu wadah.
Nah dalam Kasus Organisasi ini saya akan bercerita tentang
pengalaman saat bergabung dengan Organisasi Pemilihan Umum (PEMILU). Dalam Organisasi Pemilu ini
terdapat beberapa Panitia (Ketua KPPS dan beberapa Saksi) dan saya menjadi
salah satu Saksi dimana dalam organisasi ini kita tidak dapat mencapai tujuan
hanya dengan Kemampuan setiap Individu saja, melainkan harus adanya suatu
Interaksi,Komunikasi dan Kerja Sama dengan individu individu yang lain, Misal
seorang Ketua KPPS tidak akan bisa mencapai suatu Tujuan tersebut tanpa harus
Berkomunikasi dengan Saksi dan Panitia-panitia yang lain, Nah dalam contoh
tersebut dapat di simpulkan betapa pentingnya Komunikasi,Interkasi dan Kerja
sama dengan individu individu dalam organisasi tersebut, Dan dengan setiap
individu dapat dengan Berkomunikasi dengan Efektif dengan Individu yang lainnya
dapat tercipta suasana yang Harmonis dalam Organisasi sehingga tujuan
Organisasi itu sendiri akan dapat tercapai dengan baik dan Maksimal. Itu saja
sedikit pengalaman Organisasi yang pernah saya alami beserta Kasusnya.
mantap sekali.. maksih penjelasan tentang komunikasinya ...
BalasHapus